Minggu, 23 Januari 2011

ABDUN SYAKURUN

Dari awal turunnya Islam di muka bumi, melalui Nabi Muhammad Islam menuntun manusia agar mencapai kebahagiaan hakiki selama eksistensinya di dunia. Yaitu kebahagiaan yang berimbang antar dunia dan akhirat. Umat Islam dituntut untuk membangun kesejahteraan dan kebahagiaan di dunia sebagai penunujang kebahagiaan Akhirat yang perlu diperjuangkan.
Oleh karena itu setelah kita mencapai dunia, ingat pula tujuan hakiki hidup kita, yaitu kebahagiaan dua dimensi di dunia dan di akhirat. Inilah kebahagiaan sempurna yang diajarkan islam lewat nabinya Muhammad SAW.
Hadirin Sidang Jum’at Rahimakulloh,
Mari bersama kita kembali menyatukan visi kehidupan kita. Rahmat Alloh yang berhadiah surga bagi hamba yang taat, patut menjadi ultimate goal dari perjalanan karir hidup kita.
Dalam mencapai surga ALLOH tidak lah mudah, akan tetapi Alloh dengan Maha Kebijaksanaannya telah memberi informasi kepada calon penghuninya, jika ingin lulus seleksi untuk masuk tempat terhormat tersebut.

Dalam hadis qudsi Rosululloh memberi informasi berharga kepada kita perihal kriteria orang-orang yang menjadi nominasi penghuni surga:
قال رسول الله: وَأَهْلُ الْجَنةِّ ثلاثةٌ، ذُو سُلطانٍ مُقْسِطٌ مُتَصَدِّقٌ مُوَفِّقٌ، وَرَجُلٌ رَحِيْمُ رَقِيْقُ اْلقَلْبِ لِكُلِّ ذِي قَرْبِى وَمُسْلِمٍ، وَعَفِيْفٌ مُتَعَفِّفٌ ذُوْ عِيَالٍ.
Penghuni surga ada tiga (3) golongan,
Pertama: yaitu orang yang memegang dan menggunakan kekuasaan dengan adil, dapat dipercaya dan bisa memberi petunjuk
كلكم راع وكلكم مسؤل عن راعيته

Golongan yang kedua adalah orang yang berbudi dan bermurah hati kepada sanak keluarganya dan setiap muslim.
Kepada para orang tua, hadis ini berpesan bagaimana kita bersikap sebagai satu kesatuan keluarga. Bahwa selain asupan nutrisi dan gizi yang baik bagi anak dan keluarga kita, yang tidak kalah penting adalah asupan ruhani yang mampu membentuk keluarga dan anak-anak kita menjadi insan kamil dan dicintai Alloh.
Kewajiban kita untuk menjamin kesejahteraan keluarga dan anak-anak kita di dunia. (al baqoroh ; 233)


dan kewajiban ayah memberi makan dan Pakaian kepada para ibu dengan cara ma'ruf.
Kewajiban kita juga menjamin keluarga dan anak-anak kita jauh dari siksa api neraka. Sebagaimana peringatan Alloh قوا انفسكم واهلكم نار

Pada kesempatan ini khotib titip pesan kepada hadirin, bahwa sebentar lagi bagi para orang tua mempunyai tugas dan peran yang penting dan berat terhadap pola perilaku anak.
Setelah jaminan atas keluarga kita, hal selanjutnya perilaku kita kepada tetangga, kaum muslimin seluruhnya.
Nilai kebersamaan dan persatuan ini yang mampu membuat khilafah Islam memegang kendali dunia. Namun ketika umat islam tidak mengindahkan dan lebih mementingkan diri sendiri masing-masing, maka umat Islam terpukul mundur bahkan terpuruk dan sibuk saling bertikai sesama muslim.
Ingat sabda nabi: لايؤمنُ احدُكم حتى يحبُ لاخِيهِ كما يُحب لِنفسهِ
Tidaklah sempurna iman seseorang diantara kamu sehingga ia mencintai saudaranya muslim sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.

Golongan ketiga yang menjadi nominasi penghuni surga adalah:
Orang-orang yang menjauhkan dirinya dari hal yang tidak baik.
Dalam arti bahwa dalam setiap langkah kita dalam hidup selalu berpegang teguh kepada Al Qur’an dan Sunnah Rosululloh sebagai rambu-rambu jalan hidup.
Segala hal yang diperintahkan Alloh dalam al Qur’an merupakan titah tak terbantahkan dan dengan ihklas kita melaksanakannya.
Apa yang dianjurkan nabi dalam hadisnya menjadi petunjuk kebenaran langkah kita menjalani perikehidupan kita. Baik sebagai pribadi dan kesatuan keluarga, kesatuan sosial bermasyarakat.
قال رسول الله: من حسنِ اسلامِ المرءِ تركه مالا يعنيه.
Orang islam seharusnya menjadi umat yang aktif, efisien, dan efektif serta berprestasi.
ان الحلال بين وان الحرم بين، وبينهما امورٌ مشتبهاتٌ لايعلمُهُنَّ كثيرٌ من الناس
Sesungguhnya yang halal itu jelas, yang haram juga jelas, diantara kedua hal tersebut adalah Syubhat dan kebanyakan manusia tidak mengetahuinya. Barang siapa yang menjaga dari Syubhat maka ia telah menyelamatkan agama dan kehormatannya.